Senggama

MAKING LOVE


Manfaat Bersuara Bagi Wanita Disaat Melakukan Hubungan Seks

Apakah Anda suka bersuara atau kurang ekpresif saat bercinta? Penelitian yang dilakukan Gayle Brewer dari University of Central Lancashire dan Colin Hendrie dari University of Leeds menunjukkan suara wanita saat bercinta bisa membantu pria meraih ejakulasi.

 

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior itu, peneliti merekrut 71 wanita heteroseksual yang aktif secara seksual. Rata-rata wanita tersebut berusia 22 tahun. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brewer, G. & Hendrie, C.A itu, para responden ditanya apakah suara yang dikeluarkan mereka saat bercinta dilakukan karena refleks, sengaja atau konsekuensi dari mereka untuk mendapatkan orgasme. Dari penelitian itu terungkap, wanita bersuara saat bercinta bukan karena mereka bisa mencapai klimaks.

  

Wanita justru mengeluarkan suaranya saat pasangannya ingin mencapai ejakulasi. Para wanita itu juga bersuara sebelum atau berbarengan saat pasangan pria ejakulasi. Para peneliti menduga suara yang dikeluarkan wanita saat bercinta itu sebenarnya bagian dari anggapan wanita bahwa itu adalah seks yang ideal.

Mereka percaya suara yang dikeluarkan tersebut memang diinginkan pasangannya. Lantas apakah bagi wanita suara yang mereka keluarkan disaat bercinta itu tidak membawa dampak apapun?

 

"Orgasme wanita biasanya terjadi saat foreplay. Sedangkan suara yang dikeluarkan wanita biasanya sebelum dan berbarengan dengan ejakulasi pasangan prianya," ujar peneliti. Mengenai jawaban dari pertanyaan di atas, Kristen Mark, seorang peneliti seksualitas dari Indiana University mengatakan, belum banyak penelitian pada area tersebut.

 

"Tapi kita dibombardir oleh media yang mengatakan bahwa bersuara atau lenguhan itu berhubungan dengan orgasme dan puncak kenikmatan seksual. Jadi itu bisa jadi strategi memalsukan orgasme, karena pria kerap menghubungkan lenguhan itu dengan orgasme," jelas Mark pada Good In Bed.

Tentu saja, memalsukan orgasme bukanlah suatu tindakan yang pintar untuk dilakukan. Apalagi jika Anda melakoninya terus-menerus.

 

"Kalau Anda memalsukan orgasme, Anda memberi petunjuk pada pasangan kalau dia memang sudah melakukannya dengan benar, padahal kenyataannya dia belum bisa membuat Anda benar-benar orgasme," ujar pakar pendidikan seks dan penulis, Patty Brisben.

"Gunakan suara atau lenguhan sebagai petunjuk bahwa Anda memang menyukai aksinya dan merasa senang, bukan untuk menyembunyikan yang sebaliknya," tambah Patty.

 

Sementara pakar seks Ian Kerner menambahkan, mengeluarkan suara saat bercinta sebenarnya justru bisa membantu wanita mendapatkan apa yang mereka inginkan saat bercinta.

Hanya saja perlu strategi khusus agar suara saat bercinta itu bisa membuat Anda memperoleh hal yang diinginkan. "Gunakan suara saat bercinta untuk mengajari pasangan apa yang memang Anda sukai," tutur Patty.

 

Itu bisa jadi cara Anda untuk mengatakan, 'stop, go, yes, feel good, more please', tanpa harus berkata-kata seperti polisi lalu-lintas," tambahnya. Kristen Mark menambahkan, bersuara saat bercinta juga bisa membuat beberapa wanita bergairah dan membantu mereka merasakan kenikmatan. "Aku juga berpendapat banyak wanita yang merasa perlu mengeluarkan suara untuk membuat mereka meraih kenikmatan orgasme", tambahnya.

 

"Saat wanita sudah akan mencapai puncak kenikmatan seksual berupa orgasme, maka mereka bisa benar-benar bersuara dengan keras dan kemudian perlahan menjadi pelan ketika sudah mencapai puncak kenikmatannya," jelas Patty yang sepakat dengan Kristen. Mamun menurut Michael Webb banyak buku dan artikel yang menyajikan soal posisi seks.

 

Namun kenyataannya hanya ada delapan posisi dasar dalam bercinta seperti posisi seks misionaris, women on top, berdiri, doggy-style, spooning dan lain-lain yang telah dibahas sebelumnya. Selebihnya adalah variasi dari delapan posisi tersebut. Kesalahan yang sering terjadi pada pasangan adalah mereka bosan dengan kehidupan seks mereka karena kurangnya variasi.

   

Michael Webb menyarankan bereksplorasi seksual antara Anda dan pasangan. Coba hal-hal baru, mulai dari tempat bercinta sampai foreplay. Ketimbang mencari-cari posisi seks baru, 'panaskan' agenda bercinta dengan cara-cara lainnya. Namun kembali lagi kepada hal mendasar, jika Anda benar-benar mencintai pasangan, hasrat atau 'passion' itu akan tetap ada.

 

Mencapai orgasme pun tak menjadi masalah dengan berbagai macam posisi apapun dan dalam kondisi stamina apapun. Yang jadi masalah, apakah Anda sekarang sudah kehilangan 'passion' itu? (js/wartanews.com)

*****
-= CrotDidalam.blogspot.com =-

[caption id="attachment_588" align="aligncenter" width="640"] sex positions[/caption]
*****
[caption id="attachment_236" align="aligncenter" width="633"] missionary position[/caption]
*
VIDEO
Keterangan Video:
Gerakan pria yang menggebu membuat wanita semakin terasa nikmat dan lebih nikmat sehingga wanita akan bersuara mendesah atau bahkan berteriak secara alami yang pada akhirnya membuat wanita mencapai puncak kenikmatan sexualnya (orgasme).

Dan karena akibat suara desahan atau teriakan kenikmatan wanita tersebut jugalah, maka pria akan juga terasa nikmat dan lebih nikmat untuk mencapai kenikmatan puncak seksnya, dengan cara memuncratkan spermanya (ejakulasi) untuk pasangannya tersebut. Dan itulah yang juga membuat wanita menjadi merasa nikmat dan bersuara.

Sex adalah sebab-akibat antar pasangan, sex adalah timbal-balik, dan sex adalah saling memberi dan menerima kenikmatan antara pasangan.
\
Please wait... video still loading...
*
-= CrotDidalam.blogspot.com =-

No comments:

Post a Comment